aku pikir dia suka
aku pikir kamu suka
aku pikir kita sama
aku suka hujan
dari awan kelabunya sudah bisa ditebak
dari angin angin lembutnya aku sudah bisa menerka
lalu datang rintik rintik airnya
berlomba lomba
mulai terdengar bunyi atap rumah karenanya
mulai terdengar teriakan tetangga yang menyelamatkan jemuran
mulailah aku merasakan kehadirannya
makin banyak, makin deras, makin lembab, makin ingin rasanya aku menari nari diantaranya
aku terhipnotis
sejuk, bising, buram
jendelaku menjadi buram
ketika aku membuka jendela, dia menyambut
dengan wangi hujan
wangi hujan, bukan bau hujan
anginnya sejuk, sangat sejuk
aku disini memakai sweater putihku, bersandar ke dinding, berbisik padanya
deras, makin deras, jangan berhenti
ketika dulu aku berkata kepada seseorang kalau hujan itu indah
dia berkata hujan itu bencana
ketika aku bilang suara hujan itu klasik dan tenang
dia berkata suaranya menyengsarakan
aku membela kamu hujan
dengar itu
aku pikir dia suka
aku pikir kamu suka
aku pikir kita sama
aku suka hujan
lalu rintikannya mulai perlahan
jangan hujan, jangan berhenti
lalu sejuknya lenyap
hujan, aku mohon jangan berhenti
daun mengayun mengucapkan selamat tinggal
mengucapkan terimakasih kepadanya
hujan, jangan berhenti dulu
hujan, kata kataku belum selesai
awan putih, sinar dari langit, menggantikannya
aku menutup jendela
hujan, singgahlah lagi
nca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar