14 Mei 2009

Hujan

aku pikir dia suka

aku pikir kamu suka

aku pikir kita sama

aku suka hujan

dari awan kelabunya sudah bisa ditebak
dari angin angin lembutnya aku sudah bisa menerka

lalu datang rintik rintik airnya
berlomba lomba

mulai terdengar bunyi atap rumah karenanya
mulai terdengar teriakan tetangga yang menyelamatkan jemuran

mulailah aku merasakan kehadirannya

makin banyak, makin deras, makin lembab, makin ingin rasanya aku menari nari diantaranya

aku terhipnotis

sejuk, bising, buram

jendelaku menjadi buram

ketika aku membuka jendela, dia menyambut
dengan wangi hujan

wangi hujan, bukan bau hujan

anginnya sejuk, sangat sejuk

aku disini memakai sweater putihku, bersandar ke dinding, berbisik padanya

deras, makin deras, jangan berhenti

ketika dulu aku berkata kepada seseorang kalau hujan itu indah
dia berkata hujan itu bencana

ketika aku bilang suara hujan itu klasik dan tenang
dia berkata suaranya menyengsarakan

aku membela kamu hujan
dengar itu

aku pikir dia suka

aku pikir kamu suka

aku pikir kita sama

aku suka hujan

lalu rintikannya mulai perlahan

jangan hujan, jangan berhenti

lalu sejuknya lenyap

hujan, aku mohon jangan berhenti

daun mengayun mengucapkan selamat tinggal
mengucapkan terimakasih kepadanya

hujan, jangan berhenti dulu
hujan, kata kataku belum selesai

awan putih, sinar dari langit, menggantikannya

aku menutup jendela

hujan, singgahlah lagi




nca

Tidak ada komentar: